Sabtu, 22 Januari 2011

Menuntut Mukjizat Kerasulan

“Dan berkata orang-orang yang ingkar, ‘Mengapa tidak diturunkan atasnya tanda/mukjizat dari Tuannya?...” (Quran 13:7)

Pada masa lalu, orang-orang yang ingkar (kafir) telah menuntut supaya rasulullah Muhammad mendatangkan mukjizat sebagai bukti kerasulan. Mereka mempertanyakan kalau memang benar Nabi Muhammad adalah utusan Tuhan, mengapa tidak ada mukjizat yang diturunkan Tuhan kepadanya.

Orang-orang yang ingkar pada zaman sekarang pun telah menuntut hal yang sama kepada utusan Tuhan.

Sesungguhnya para rasul itu diutus untuk memberi peringatan kepada manusia dengan pesan-pesan Tuhan yang tercantum di dalam kitab-Nya. Rasul itu bukan manusia yang mesti membawa fenomena luar biasa (mukjizat). Penurunan mukjizat adalah sepenuhnya kewenangan Tuhan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Dari catatan Quran, hanya beberapa orang rasul saja yang dikaruniai mukjizat. Di antara mereka adalah rasulullah Isa dan rasulullah Musa. Isa dapat menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang buta, dan meniup sebentuk tanah liat sehingga hidup menjadi burung. Musa tangannya dapat memancarkan cahaya, dan tongkatnya dapat berubah menjadi ular.

Sang penutup nabi-nabi, Muhammad, bisa dikatakan tidak memiliki suatu mukjizat. Kitab Quran yang diturunkan kepada beliau bukanlah “mukjizat” dalam pengertian yang dimaksudkan oleh kaumnya. Yang mereka harapkan adalah suatu fenomena luar biasa yang melampaui akal manusia, seperti yang ada pada Musa dan Isa. Itulah kenapa mereka mempertanyakan tidak adanya mukjizat beliau sebagaimana terbaca pada ayat di awal tulisan ini.

Permintaan akan mukjizat adalah salah satu dari beberapa macam “respon standar” orang-orang yang ingkar. Mereka bukan berniat untuk percaya, syarat mukjizat itu hanya dalih kosong yang muncul dari sikap mereka yang melampaui batas. Andaikata mukjizat yang mereka minta itu benar-benar hadir, niscaya mereka akan tetap dalam keingkarannya. Sebagaimana dapat kita perhatikan pada kisah rasulullah Musa maupun Isa, ketika mukjizat didatangkan, kaumnya yang ingkar menganggap itu sebagai sihir.

Orang-orang yang ditunjuki Tuhan tidak membutuhkan mukjizat untuk mempercayai kebenaran yang datang kepada mereka. Hanya saja yang meminta mukjizat adalah orang-orang bodoh yang telah pasti kesesatan atasnya.

“Dan mereka telah bersumpah dengan (nama) Tuhan, sumpah segenap hati, bahwa jika datang kepada mereka suatu tanda/mukjizat, sungguh mereka akan beriman dengannya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya tanda-tanda/mukjizat itu hanyalah di sisi Tuhan’. Dan apakah yang akan menyadarkan kalian bahwa apabila ia datang mereka tidak akan percaya?” (Quran 6:109)

“Dan sekiranya Kami telah menurunkan kepada mereka malaikat-malaikat, dan telah berkata-kata orang-orang yang mati dengan mereka, dan Kami kumpulkan kepada mereka segala sesuatu berhadap-hadapan, tidaklah mereka akan percaya, kecuali jika Tuhan menghendaki. Dan tetapi kebanyakan mereka (adalah) bodoh.” (Quran 6:111)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar